Betty Blog Xiaowuhua Video Preview

Bunga Mekar dan Pisau di Telapak Tangan Anda

Memperkenalkan dua gerakan tangan dalam tarian Tiongkok klasik untuk siap anda praktekkan. Tidak perlu smartphone.

Sebuah Duet yang Selaras

Masih ingatkah Orchid Palm yang mekar dari ujung jari para penari? Ya, ketika sepasang telapak anggrek muncul di tangan, mereka akan berputar dan menjadi sebuah duet bunga yang indah. Ini disebut “xiǎo wǔ huā” (小五花).

Yang perlu Anda lakukan adalah ini:

  1. Bentuklah Telapak Anggrek (disini ada quick refresher course / referensi kursus singkat) dengan kedua tangan, lalu tekan kedua pergelangan Anda sisi belakang bertemu sisi belakang.
  2. Tetap satukan kedua pergelangan tangan Anda, dorong tangan kiri melewati tangan kanan Anda, sambil memutar keduanya searah jarum jam.
  3. Setelah setengah lingkaran, teruskan memutar, tapi putar tangan Anda sehingga bagian dalam tangan Anda bersentuhan.
  4. Selesaikan membentuk satu lingkaran dan kembalilah ke langkah 1 untuk putaran lain lagi.

The xiǎo wǔ huā (小五花) juga bisa dilakukan berlawanan arah jarum jam. Lakukan saja dengan arah sebaliknya!

Dan seperti ungkapan kata-kata tradisional Tiongkok: nán zuǒ nǚ yòu (男左女右), atau “”laki-laki di kiri, wanita di kanan.” Jadi biarkan tangan kiri Anda memutar pasangannya lagi dan lagi!

Langsung ke Sasaran

Berikut adalah bentuk tangan yang akan memperssenjatai Anda dengan senjata cepat. Jiàn zhǐ (劍指), atau “jari pedang,” Bisa berguna saat berduel sambil terbang – tapi semua itu murni untuk tujuan artistik saja. Tidak akan melindungi Anda di luar pada larut malam  7-11.  

Sangat sederhana:

  1. Menunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan
  2. Tekan ibu jari Anda ke jari manis dan kelingking, dan Anda mendapatkan...jari pedang!

Jiàn zhǐ lebih jarang digunakan daripada Telapak Anggrek, dan seringkali digunakan untuk menggambarkan karakter yang terampil dalam seni bela diri.

Dalam penampilan tahun ini, Anda bisa melihat gerakan tangan ini di saat paling terakhir di kisah Raja Kera di Istana Naga, ketika Raja Naga hampir kalah bersama pelayan kura-kuranya (baca ceritanya).

Kebanyakan gerakan tangan ini adalah sangat sederhana, namun mereka menambahkan selapis ketepatan pada tarian. Mereka juga mengilustrasikan bagaimana penari Tiongkok klasik selalu tampil dengan menggunakan pikiran, tubuh, dan jiwa mereka – terus sampai ke ujung jari mereka.

Betty Wang

Betty Wang

penulis yang berkontribusi

February 21, 2016

Komentar-komentar